Salah satu alasan mengapa umat Kristen menganggap Yesus sebagai Tuhan adalah karena menurut mereka Yesus sudah ada sebelum Abraham (Nabi Ibrahim). Apakah demikian?. Mari kita baca artikel ini.
Keluaran 3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?”
Keluaran 3:14 Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
Kedua ayat diatas menjelaskan kebingungan Musa terhadap kaum Yahudi. Musa bingung sekiranya orang-orang Yahudi bertanya siapa nama Tuhannya (Tuhan Musa) apa yang harus dijawab oleh Musa. Lalu Allah mengatakan : “AKU ADALAH AKU”. Hal ini menjelaskan bahwa Tuhan punya banyak nama Indah, apalah nama-Nya yang penting secara hakiki merujuk ke Tuhan yang satu dan Maha Kuasa (tauhid).
Hal diatas terulang lagi dijaman Yesus. Ketika orang-orang Yahudi mencobai keimanan Yesus dan bertanya tentang Tuhan mereka. Orang-orang Yahudi mempertanyakan jati diri Yesus yang selama itu mengaku sebagai mesias.
Yohanes 8:53 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?”
Yohanes 8:54 Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami,
Dalam kedua ayat diatas Yesus menjelaskan siapa yang lebih besar. Orang-orang Yahudi bertanya “Adakah Engkau lebih besar dari bapa kita Abraham?”. Yesus menjawab “Tentang siapa kamu berkata : Dia adalah Allah kami (kita)“. Jadi yang lebih besar adalah Allah sang Bapa.
Yohanes 8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Apakah engkau telah melihat Abraham?”
Yohanes 8:58 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
Yesus begitu dengan mudah menerangkan tentang Abraham, tentang siapa yang lebih besar dan lainnya. Orang-orang Yahudi sedikit frustrasi, lalu mereka bertanya : “Apakah engkau telah melihat Abraham?”. Pertanyaan ini dikeluarkan karena Abraham hidup ribuan tahun sebelum Yesus, kok bisa-bisanya Yesus tahu soal Abraham.
Lalu Yesus menjawab “Sesungguhnya sebelum Abraham Aku telah Ada”. Jawaban ini ada korelasi dengan jawaban dalam Yohanes 8:53-54, dimana Yesus menjawab “Dialah Allah kami (kita)”. Kalau diformulakan menjadi sebagai berikut:
Yahudi (Yohanes 8:53) : “Apakah Engkau lebih besar dari Abraham?” (X1)
Yesus (Yohanes 8:54) : “Yang lebih besar adalah Allah kami (kita)!” (Y1)
Yahudi (Yohane 8:57) : “Apa engkau telah melihat Abraham?” (X2)
Yesus (Yohanes 8:58) : “Sebelum Abraham adalah Aku”.(Y2)
Jadi Y1=Y2=ALLAH. Hal ini punya korelasi dengan jawaban Allah kepada Musa saat Musa bertanya pada Allah nama apa yang harus dia sebut jika orang-orang Yahudi bertanya akan nama Tuhannya (Tuhan Musa), Yaitu AKU ADALAH AKU (Keluaran 3:14).
Mengapa Yesus menjawab sebelum Abraham adalah AKU?. Bahwa dalam konteks ayat itu (Yohanes 8:54) Yahudi bertanya: “Apakah engkau telah melihat abraham?”. Jika Yesus menjawab “Iya” maka akan ada alasan bagi Yahudi untuk menuduh Yesus kerasukan Setan. Karena bagaimana mungkin orang bisa melihat orang lain yang sudah mati ribuan tahun lalu.
Yohanes 8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: “Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?”
Jadi sebelum abraham adalah AKU merupakan jawaban kepada Yahudi bahwa memang benar Yesus itu utusan Tuhan (Bapa). Dan bukan sedang kerasukan setan.
Yohanes 8:49 Jawab Yesus: “Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku dan kamu tidak menghormati Aku.
Keluaran 3:14 mempunyai konteks yang sama dengan Yohanes 8:54, dimana AKU=ALLAH. Jadi dalam Yohanes 8:54 kata “AKU” bukanlah merujuk ke YESUS, Tetapi merujuk ke ALLAH Tuhan kami (kita). Ketika Yesus berkata “Tuhan kami (kita)” berarti Yesus ikut didalam “kami (kita)”. Jadi Allah itu juga Tuhan sembahan Yesus.