0 Kisah Islami : Kemiskinan itu Ujian Allah

sumber: www.eramuslim.com

Punya pendidikan tinggi merupakan impian tiap orang. Tapi, bagaimana jika kemiskinan terus menghadang. Jangankan untuk biaya kuliah, buat makan saja susah.

Berikut ini penelusuran dan wawancara Eramuslim dengan seorang pemulung yang kini bisa terus kuliah di jurusan akuntansi di Pamulang, Tangerang. Mahasiswi berjilbab itu bernama Ming Ming Sari Nuryanti.

Sudah berapa lama Ming Ming jadi pemulung?

Sejak tahun 2004. Waktu itu mau masuk SMU. Karena penghasilan ayah semakin tidak menentu, kami sekeluarga menjadi pemulung.

Sekeluarga?

Iya. Setiap hari, saya, ayah, ibu, dan lima adik saya berjalan selama 3 sampai 4 jam mencari gelas mineral, botol mineral bekas, dan kardus. Kecuali adik yang baru kelas 2 SD yang tidak ikut.


Tempat tinggal Ming Ming berada di perbatasan antara Bogor dan Tangerang. Tepatnya di daerah Rumpin. Dari Serpong kurang lebih berjarak 40 kilometer. Kawasan itu terkenal dengan tempat penggalian pasir, batu kali, dan bahan bangunan lain. Tidak heran jika sepanjang jalan itu kerap dipadati truk dan suasana jalan yang penuh debu. Di sepanjang jalan itulah keluarga pemulung ini memunguti gelas dan botol mineral bekas dengan menggunakan karung.

Tiap hari, mereka berangkat sekitar jam 2 siang. Pilihan jam itu diambil karena Ming Ming dan adik-adik sudah pulang dari sekolah. Selain itu, bertepatan dengan jam berangkat sang ayah menuju tempat kerja di kawasan Ancol.

Setelah berjalan selama satu setengah sampai dua jam, sang ayah pun naik angkot menuju tempat kerja. Kemudian, ibu dan enam anak itu pun kembali menuju rumah. Sepanjang jalan pergi pulang itulah, mereka memunguti gelas dan botol mineral bekas.

Berapa banyak hasil yang bisa dipungut?

Nggak tentu. Kadang-kadang dapat 3 kilo. Kadang-kadang, nggak nyampe sekilo. Kalau cuaca hujan bisa lebih parah. Tapi, rata-rata per hari sekitar 2 kiloan.

Kalau dirupiahkan?

Sekilo harganya 5 ribu. Jadi, per hari kami dapat sekitar 10 ribu rupiah.

Apa segitu cukup buat 9 orang per hari?

Ya dicukup-cukupin. Alhamdulillah, kan ada tambahan dari penghasilan ayah. Walau tidak menentu, tapi lumayan buat keperluan hidup.

***

Ming Ming menjelaskan bahwa uang yang mereka dapatkan per hari diprioritaskan buat makan adik-adik dan biaya sekolah mereka. Sementara Ming Ming sendiri sudah terbiasa hanya makan sekali sehari. Terutama di malam hari.

Selain itu, mereka tidak dibingungkan dengan persoalan kontrak rumah. Karena selama ini mereka tinggal di lahan yang pemiliknya masih teman ayah Ming Ming. Di tempat itulah, mereka mendirikan gubuk sederhana yang terbuat dari barang-barang bekas yang ada di sekitar.

Berapa hari sekali, pengepul datang ke rumah Ming Ming untuk menimbang dan membayar hasil pungutan mereka.

Kalau lagi beruntung, mereka bisa dapat gelas dan botol air mineral bekas di tempat pesta pernikahan atau sunatan. Sayangnya, mereka harus menunggu acara selesai. Menunggu acara pesta itu biasanya antara jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Selama 5 jam itu, Ming Ming sebagai anak sulung, ibu dan dua adiknya berkantuk-kantuk di tengah keramaian dan hiruk pikuk pesta.

Kalau di hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, keluarga pemulung ini juga punya kebiasaan yang berbeda dengan keluarga lain. Mereka tidak berkeliling kampung, berwisata, dan silaturahim ke handai taulan. Mereka justru memperpanjang rute memulung, karena biasanya di hari raya itu, barang-barang yang mereka cari tersedia lebih banyak dari hari-hari biasa.

Ming Ming tidak malu jadi pemulung?

Awalnya berat sekali. Apalagi jalan yang kami lalui biasa dilalui teman-teman sekolah saya di SMU N 1 Rumpin. Tapi, karena tekad untuk bisa membiayai sekolah dan cinta saya dengan adik-adik, saya jadi biasa. Nggak malu lagi.

Dari mana Ming Ming belajar Islam?

Sejak di SMU. Waktu itu, saya ikut rohis. Di rohis itulah, saya belajar Islam lewat mentoring seminggu sekali yang diadakan sekolah.

Ketika masuk kuliah, saya ikut rohis. Alhamdulillah, di situlah saya bisa terus belajar Islam.

Orang tua tidak masalah kalau Ming Ming memakai busana muslimah?

Alhamdulillah, nggak. Mereka welcome saja. Bahkan sekarang, lima adik perempuan saya juga sudah pakai jilbab.

***

Walau sudah mengenakan busana muslimah dengan jilbab yang lumayan panjang, Ming Ming dan adik-adik tidak merasa risih untuk tetap menjadi pemulung. Mereka biasa membawa karung, memunguti gelas dan botol air mineral bekas, juga kardus. Bahkan, Ming Ming pun sudah terbiasa menumpang truk. Walaupun, ia harus naik di belakang.

Ming Ming kuliah di mana?

Di Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi S1.

Maaf, apa cukup pendapatan Ming Ming untuk biaya kuliah?

Jelas nggak. Tapi, buat saya, kemiskinan itu ujian dari Allah supaya kita bisa sabar dan istiqamah. Dengan tekad itu, saya yakin bisa terus kuliah.

Walaupun, di semester pertama, saya nyaris keluar. Karena nggak punya uang buat biaya satu semester yang jumlahnya satu juta lebih. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah semuanya bisa terbayar.

***

Di awal-awal kuliah, muslimah kelahiran tahun 90 ini memang benar-benar melakukan hal yang bisa dianggap impossible. Tanpa uang memadai, ia bertekad kuat bisa masuk kuliah.

Ketika berangkat kuliah, sang ibu hanya memberikan ongkos ke Ming Ming secukupnya. Artinya, cuma ala kadarnya. Setelah dihitung-hitung, ongkos hanya cukup untuk pergi saja. Itu pun ada satu angkot yang tidak masuk hitungan alias harus jalan kaki. Sementara pulang, ia harus memutar otak supaya bisa sampai ke rumah. Dan itu ia lakukan setiap hari.

Sebagai gambaran, jarak antara kampus dan rumah harus ditempuh Ming Ming dengan naik empat kali angkot. Setiap angkot rata-rata menarik tarif untuk jarak yang ditempuh Ming Ming sekitar 3 ribu rupiah. Kecuali satu angkot di antara empat angkot itu yang menarik tarif 5 ribu rupiah. Karena jarak tempuhnya memang maksimal. Jadi, yang mesti disiapkan Ming Ming untuk sekali naik sekitar 14 ribu rupiah.

Di antara trik Ming Ming adalah ia pulang dari kuliah dengan berjalan kaki sejauh yang ia kuat. Sambil berjalan pulang itulah, Ming Ming mengeluarkan karung yang sudah ia siapkan. Sepanjang jalan dari Pamulang menuju Serpong, ia melepas status kemahasiswaannya dan kembali menjadi pemulung.

Jadi, jangankan kebayang untuk jajan, makan siang, dan nongkrong seperti mahasiswa kebanyakan; bisa sampai ke rumah saja bingungnya bukan main.

Sekarang apa Ming Ming masih pulang pergi dari kampus ke rumah dan menjadi pemulung sepulang kuliah?

Saat ini, alhamdulillah, saya dan teman-teman UKM Muslim (Unit Kegiatan Mahasiswa Muslim) sudah membuat unit bisnis. Di antaranya, toko muslim. Dan saya dipercayakan teman-teman sebagai penjaga toko.

Seminggu sekali saya baru pulang. Kalau dihitung-hitung, penghasilannya hampir sama.

Jadi Ming Ming tidak jadi pemulung lagi?

Tetap jadi pemulung. Kalau saya pulang ke rumah, saya tetap memanfaatkan perjalanan pulang dengan mencari barang bekas. Bahkan, saya ingin sekali mengembangkan bisnis pemulung keluarga menjadi tingkatan yang lebih tinggi. Yaitu, menjadi bisnis daur ulang. Dan ini memang butuh modal lumayan besar.

Cita-cita Ming Ming?

Saya ingin menjadi da'i di jalan Allah. Dalam artian, dakwah yang lebih luas. Bukan hanya ngisi ceramah, tapi ingin mengembangkan potensi yang saya punya untuk berjuang di jalan Allah.

0 Menampilkan Random Text di Blog

Yang dimaksud menampilkan random text disini adalah menampilkan tampilan text yang berbeda ketika halaman blog dibuka atau direfresh.
Contohnya dapat dilihat pada mutiara kata di kanan bawah halaman ini.

Scriptnya menggunakan javascript, dan walaupun anda tidak menguasai pemrograman javascript tidak usah khawatir karena pada contoh script berikut anda hanya tinggal mengganti kata-kata yang akan ditampilkan.
Masuk ke Dashboard, --> Layout --> add Gadget, pilih HTML/Javascript.
Berikut adalah scriptnya :

Read more

0 Chat RooM...

Mau Pasang widget chat ini

0 Aplikasi Pengunci Tombol Keyboard

Ada kalanya ketika kita sedang bekerja di depan komputer harus meninggalkannya sejenak, mengangkat telephone, terima SMS, atau ke belakang sebentar dll.

Untuk menghindari anak kecil kita yang suka pencet-pencet tombol keyboard, ada baiknya kita kunci sesaat dengan aplikasi pengunci keyboard crazylittle fingers.

Read more

0 Tradisi Rasulan

Rasulan adalah suatu tradisi yang sudah berlangsung sejak lama bagi masyarakat kabupaten Gunungkidul dan sekitarnya. Biasanya di tempat lain tradisi ini di sebut dengan tradisi merti dusun atau merti desa. Rasulan diadakan setelah selesai melakukan panen dan merupakan acara yang diadakan oleh masyarakat sebagai ungkapan syukur atas panen yang diberikan oleh Sang Pemberi rejeki. Biasanya kegiatan rasulan ini diselenggarakan per pedukuhan/ dusun dengan waktu pelaksanaan yang berbeda- beda.

Banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka rasulan ini. Biasanya kegiatan ini di mulai dengan kegiatan bersih dusun dengan melakukan kerja bakti di sekitar lingkungan mereka. Acara rasulan ini pun menjadi semakin semarak dengan berbagai pertunjukan yang di adakan seperti reog, jathilan, kethoprak, wayang, dan kegiatan pementasan kesenian yang rasulan jejak petualang piclain. Pada puncak acara rasulan ini di adakan semacam kirab mengelilingi dusun. Semua peserta kirab mengenakan aksesoris tradisional arasulan jejak petualang pictaupun sesuatu yang unik untuk di pertontonkan. Biasanya kostum- kostum yang di kenakan merepresentasikan kehidupan masyarakatnya yaitu seperti kelompok petani yang memakai caping dan cangkul, guru yang memegang buku, siswa- siswi sekolah yang mengenakan seragam sekolah, kelompok seni dengan seragam identitasnya, klub sepak bola dengan seragam bolanya, dan masih banyak lagi. Ada juga kelompok pemuda yang mengenakan seragam tentara dengan meriam tiruan dari bambu sebagai perlambang ketahanan dan keamanan. Selain mengenakan berbagai macam aksesoris dalam kirab rasulan juga di sertakan segala macam hasil panen yang merupakan bentuk syukur masyarakat atas panen yang melimpah, dari pisang, jagung, kacang, padi, dan lain sebagainya.

Pada hari pelaksanaan rasulan itupun setiap keluarga memasak masakan spesial untuk tamu- tamu mereka. Hal ini mirip dengan tradisi lebaran dimana seseorang datang ke tempat kerabatnya kemudian menikmati hidangan spesial yang disediakan tuan rumah. Sungguh sangat terasa suasana kekerabatan ketika ada acara semacam ini.

Sebagai salah satu bentuk kearifan local (local wisdom), ada beberapa nilai positif dari pelaksanaan tradisi rasulan ini. Yang pertama yaitu adanya kesadaran bahwa rejeki yang di terima merupakan Anugerah dari Yang Maha Kuasa yang patut di syukuri. Ini berkaitan dengan inti dari pelaksanaan rrasulan jejak petualang picasulan itu sendiri yaitu sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia yang telah di berikan oleh Sang Pencipta. Yang kedua yaitu adanya semangat untuk memelihara budaya dan kesenian. Hal ini tercermin dengan adanya acara- acara kesenian seperti kethoprak, reog, jathilan, wayang, dan kegiatan seni lainya dalam setiap pelakasanaan rasulan. Ini merupakan suatu hal yang positif mengingat saat ini kemajuan zaman dan informasi telah dengan cepat mengikis budaya- budaya bangsa yang patut kita lestarikan. Ketiga yaitu sebagai sarana untuk kembali memupuk semangat kekeluargaan antar warga dan juga semangat nasionalitas. Dengan adanya tradisi ini masyarakat terus menjaga kebersamaan baik untuk kegiatan pra rasulan maupun saat pelaksanaan itu sendiri yang tentu saja dapat memupuk kembali semangat kekeluargaan.

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

0 Festival Perahu Naga

Sore itu di tengah gerimis yang mengguyur kota Jogja aku dan teman- teman anggota Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada yang disingkat MAPAGAMA berangkat dari basecamp di gelanggang mahasiswa UGM Bulaksumur menuju ke stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Waktu itu kami akan mengikuti event tahunan yang diadakan pemerintah Kabupaten Cilacap yaitu Festival Perahu Naga (Dragon Boat Festival). Kami yang terdiri dari 14 personel berangkat duluan menggunakan kereta api sedang beberapa temanku ada yang menyusul menggunakan bus pada malam harinya.

Cukup lama kami menunggu datangnya kereta yang di jadwalkan datang pukul 16.00 WIB. Akhirnya setelah pada pukul 16. 30 kereta yang di nanti pun tiba dan kami langsung saja masuk untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Tidak lama kemudian keretapun berangkat perlahan menyusuri rel yang masih terlihat basah oleh guyuran air hujan yang baru saja berhenperahu naga petualangan picti. Canda tawa mewarnai perjalanan kami menuju ke Cilacap ini sehingga terlihat mengganggu para penumpang lain di kereta tersebut. Di awal perjalanan kami sempat menikmati pemandangan di sekitar melalui jendela karena hari masih terang akan tetapi ketika malam tiba yang ada hanya sorotan lampu yang temaram. Satu persatu temanku pun tertidur karena memang mereka telah memilih poisisi yang enak buat tidur. Tidak lama berselang akupun tertidur. Tidak sampai satu jam aku kembali terbangun karena ramainya para pengamen dan penjual makanan ringan yang menawarkan barangnya. Saat itu kulihat masih ada beberapa temanku yang terbangun sehingga aku kembali melanjutkan obrolan untuk menghilangkan kesepian. Untuk beberapa saat kami bercakap- cakap sampai akhirnya ngatukpun tak tertahankan sehingga aku dan teman- teman kembali melanjutkan mimpi diatas kereta.

Kurang lebih pukul 23. 00 WIB kami sampai di stasiun Cilacap yang saat itu terlihat sudah sangat sepi oleh aktivitas manusia. Hanya aku dan teman- teman dan beberapa penumpang lain dalam kereta tersebut yang terlihat disana. Setelah sempat berfoto- foto di stasiun kami segera menuju ke jalan untuk menunggu jemputan yang di janjikan oleh panitia pelaksana festival perahu naga tersebut. Karena jemputan yang dijanjikan tidak kunjung datang kamipun mulai menyusuri jalan besar yang sudah terlihat sepi tesebut untuk menuju ke basecamp lomba. Tidak berselang lama kemudian dua buah mobil menghampiri kami yang ternyata adalah mobil panitia yang kami nanti tersebut. Setiba di kesekretariatan lomba kamipun langsung di sambut oleh panitia lainya dengan sangat ramah. Setelah mendaftar ulang kami di berikan jatah makan malam. Karena perut sudah lapar aku dan teman- temanpun segera menyantap habis makanan tersebut. Setelah selesai menikmati makan malam kamipun segera di antarkan ke tempat bermalam yang letaknya tidak jauh dari tempat tersebut. Sampai di basecamp telah terlihat beberapa kelompok regu dayung yang sudah duluan sampai. Setelah sedikit berkenalan dengan mereka kamipun segera menuju ke lantai atas dimana tempat buat kami di sediakan. Kamipun segera menata barang- barang perlengkapan dan menyiapkan tempat buat tidur. Ada beberapa orang yang langsung tidur sedang yang lain masih ngobrol- ngobrol ke sana kemari. Sekitar satu jam kemudian empat orang teman ku yang menyusul telah sampai di sana dan segera bergabung. Debur ombak sudah terdengar dari tempat itu yang menandakan bahwa tempat itu sudah dekat dengan pantai. Akhirnya kami semua pun tertidur.

Pagi- pagi sekitar jam 5 aku dan enam orang temanku sudah bangun buat menikmati pemandangan alam di sekitar lokasi. Setelah keluar ternyata pantainya sudah sangat dekat sehingga kamipun memutuskan untuk menikmati pagi di pantai dan berharap mandapat pemandangan sunrise yang indah. Di pagi buta itu ternyata telah banyak orang yang berada di pantai tersebut untuk menikmati sunrise karena memang hari itu adalah hari minggu. Tidak lama kemudian matahari pagi pun mulai telihat muncul perlahan. Sungguh pemandangan yang begitu indah. Tidak lupa kami mengabadikan momen tersebut untuk berfoto- foto. Seiring matahari mulai meninggi aku dan teman- temanpun segera kembali ke basperahu naga petualangan picecamp untuk bergabung dengan yang lain. Sampai di basecamp makan pagi telah disediakan panitia sehingga aku segera menikmatinya. Setelah menyantap makan pagi aku segera mangambil peralatan mandi untuk segera mandi. Akhirnya pada pukul 09.00 WIB kamipun segera berangkat menuju lokasi perlombaan yaitu teluk penyu Cilacap dengan diantar mobil panitia.

Suasana dipantai saat itu sudah sangat ramai dengan para pengunjung pantai yang ingin menyaksikan festival perahu naga tersebut dan para peserta lomba. Segera setelah semua tim peserta perahu naga berkumpul kamipun segera mendapatkan jadwal bertanding. Saat itu kelompok kami mendapat urutan ke tiga. Setiap shift pertandingan ada empat tim yang bertanding. Saat itu memang posisi kami hanya bermodal semangat karena kami hanya beberapa hari saja latihan dayung, sedangkan regu- regu yang lain adalah kelompok pendayung profesional dan kelompok nelayan.yang sudah pasti mempunyai stamina yang cukup kuat. Hal itu terlihat dari dua tim- tim yang bertanding sebelum kami. Tubuh- tubuh kuat nan atletis cukup membuat kami sedikit pesimis. Akhirnya shift kedua pun berakhir dan itu artinya saatnya kami yang akan beraksi. 14 orang anggota timku yang terdiri dari 12 orang pendayung,1 orang skipper, dan 1 orang pemberi komando sudah siap di samping perahu. Dengan bermodal semangat tinggi kamipun segera memegang dayung dan menuju ke tempat start. Jarak dari pinggir pantai ke tempat start sekitar 400 meter yang di berikan sebagai pemanasan dan latihan kekompakan tim dalam mendayung sebelum perlombaan yang sebenarnya.

Akhirnya terdengar satu, dua, tiga dari panitia….. Begitu hitungan ketiga kamipun segera mengayunkan dayung untuk segera memacu perahu secepat mungkin. Sang pemberi komando terus memberikan semangat kepada kami untuk terus mendayung. Tidak berselang lama tiga tim perahu naga yang menjadi lawan kami sudah meninggalkan perahu kami agak jauh. Rasanya cukup berat sekali untuk terus mendayung karena tangan ini sudah sangat capek. Akhirnya tim lainpun semakin jauh meninggalkan kami sehingga kami tertinggal sekitar seratus meter ketika tim pertama mencapai finish. Sungguh luar biasa capeknya ketika melihat bahwa jarak kami dari garis finish masih cukup jauh. Akhirnya dengan semangat yang tinngi kamipun berhasil mencapai finish walaupun di posisi paling akhir.

Walaupun kalah di pertandingan pertama namun kita belum kehilangan harapan karena setiap tim mempunyai kesempatan dua kali bertanding sehingga apabila kalah di kesempatan pertama bisa memperbaikinya di pertandingan yang lain. Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya pertandingan kedua kamipun tiba. Kembali kami bersiap di perahu dengan optimisme yang masih tinggi untuk meraih kemenangan demi membuka peluang maju ke babak berikutnya. Pertandingan pun di mulai. Kembali seperti pertandingan pertama kali rupanya pertandingan kedua inipun tidak jauh beda hasilnya. Hanya beberapa saat setelah start tim lain segera melesat tak terkejar oleh kami sehingga akhirnya kita kembali finish di posisi juru kunci. Modal semangat yang tinggi ternyata belumlah cukup karena itu terbukti bahwa kami tidak mampu berbuat banyak dalam pelombaan tersebut.

Dengan perasaan kecewa kami masih menyaksikan pertandingan tim- tim lain yang bertanding. Karena hari sudah beranjak menuju sore maka aku dan teman- teman memutuskan untuk segera pulang ke Jogja karena pertimbangan transportasi. Akhirnya kamipun pulang ke kembali ke Jogja dengan tangan kosong. Akan tetapi aku tidak menyesali hal itu karena hal itu merupakan suatu pengalaman tersendiri yang cukup menyenangkan.

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

0 Menampilkan Random Image di Blog

Berikut adalah javascript untuk membuat random image. Gambar akan berganti tampilannya secara acak apabila blog dibuka atau browser direfresh, sesuai dengan gambar/ foto yang telah kita set linknya, seperti random stiker jadul pada blog ini.

Silakan copy paste ke modul atau add gadget html/javescript di blog anda, anda tinggal mengganti alamat/link (yang berwarna hijau) disesuaikan dengan dimana gambar berada, kemudian merubah angka array(3) , sesuai dengan jumlah gambar yang dipasang. dan menambah images[3], images[4] ...dan seterusnya.
Read more

0 Parangtritis, keindahan pantai dengan nuansa mistis


Parangtritis merupakan salah satu pantai di Yogyakarta yang sangat terkenal. Pantai ini tidak hanya terkenal di Indonesia akan tetapi sudah sampai ke mancanegara. Hal ini seiring juga dengan kota Yogyakarta yang parangtritis jejak petualang picjuga terkenal sebagai salah satu kota tujuan wisata utama di Indonesia. Pantai Parangtritis terletak di Kabupaten Bantul, sekitar 25 kilometer dari Kota Yogyakarta ke arah selatan. Pantai ini sangat mudah di akses karena banyak sekali bus yang beroperasi di jalur ini maupun taksi yang siap mengantarkan sampai tujuan wisata manapun di Yogyakarta termasuk Parangtritis. Selain akses yang mudah di lokasi wisata alam pantai ini juga banyak tersedia losmen dan penginapan bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai untuk waktu yang lebih lama. Penginapan yang tersedia tediri dari berbagai macam kelas, tergantung kantong anda. Di sepanjang jalan di sekitar pantai ini anda akan dengan mudah menjumpai penginapan- penginapan tersebut maupun rumah- rumah makan yang menawarkann berbagai macam sajian menu. .

Selain terkenal karena keindahan pantainya Parangtritis juga terkenal karena digunakan sebagai tempat untuk pelaksanaan upacara labuhan yang di adakan oleh keratin Yogyakarta tiap waktu tertentu. Upacara labuhan merupakan wujud syukur masyarakat Yogyakarta khusunya para nelayan atas ‘berkah laut kidul’ yang telah di berikan kepada mereka. Dalam upparangtritis jejak petualang picacara ini dilakukan larungan terhadap berbagai macam persembahan yang ditujukan kepada penguasa laut kidul yaitu nyai Roro kidul yang di percaya masyarakat telah memberikan kesejahteraan dan keselamatan dalam mencari rejeki di laut kidul.

Parangtritis memanjang dari ujung timur yang di batasi oleh tebing pegunungan ke arah barat hingga pantai- pantai selanjutnya yaitu Parangkusumo, Depok, dsb. Suasana pantai akan terlihat lebih indah ketika matahari terbenam (sunset) sehingga banyak para wisatawan yang rela untuk menunggu sampai sore untuk menyaksikan sunset di pantai ini. Memang hanya sunset lah yang bisa di saksikan dari pantai ini karena matahari terbit (sunrise) terhalang oleh pegunungan di sebelah timur parangtritis.

Di Parangtritis ini ada sarana transportasi tradisional yaitu bendi (kereta yang di tarik oleh kuda). Fasilitas ini menawarkan jasa bagi wisatawan untuk menyusuri pantai dengan nyaman dari atas bendi tanpa harus merasa capek karena berjalan. Walaupun berenang di pantai ini cukup berbahaya akan tetapi tetap saja banyak para pengunjung yang berenang di sini sehingga sering ada pengunjung yang terseret ombak. Setelah puas menikmati keindahan pantai ini anda juga bisa membeli oleh- oleh berupa ikan segar di tempat pelelangan ikan di pantai Depok yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Parangtritis. Selain membeli ikan segar, anda juga bisa menikmati ikan bakar yang banyak tersedia di sekitar pantai Depok.

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

0 Eksplorasi Goa Cokro

Goa Cokro yang terletak di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul ini merupakan perpaduan antara goa vertikal dengan goa horisontal. Bentukan dasar dari goa ini yaitu turunan berbentuk sumur setinggi sekitar 20 meter dengan diameter mulut goa berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 2x1 meter. Bagian dalam goa ini memiliki panjang sekitar 200 meter denganeksplorasi goa cokro pic ujung buntu. Jalan satu- satunya untuk masuk yaitu melalui lintasan vertikal di mulut goa tersebut. Dalam kondisi musim kemarau keadaan dalam goa ini kering sedang saat musim hujan cukup becek dengan sedikit genangan- genangan air karena memang air di permukaan tanah masuk ke goa ini. Dalam penelusuran goa yang aku lakukan bersama teman- teman pada bulan Maret 2008 lalu di bagian dalam ini ada bekas runtuhan baru yang diperkirakan akibat dari gempa bumi cukup besar yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2007 lalu.

Sore itu aku bersama 9 orang temanku berangkat dari Jogja untuk menuju Goa Cokro. Sampai di Wonosari kami singgah sebentar buat makan malam di kompleks pasar Wonosari. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan menuju Ponjong lokasi goa ini yang masih sekitar setengah jam perjalanaan lagi dari Wonosari. Saat di perjalanan hujan mulai turun dan lama kelamaan makin deras saja hujan yang mengguyur kami. Karena hujan yang mengguyur inilah kami mengubah skenario lapangan dari rencana semula langsung menuju ke lokasi sekitar goa dan mendirikan dome menjadi mencari tempat untuk singgah sementara. Tempat yang kami tuju adalah rumah kepala dusun setempat yang memang sudah biasa dijadikan sebagai besecamp para pencinta alam ketika berkegiatan di Goa Cokro. Akan tetapi kami saat itu kurang beruntung karena sang pemilik basecamp sedang tidak ada dirumah sehingga aku dan rekan- rekan tidak bisa singgah. Sebagai alternatif kami menggunakan balai dusun yang lokasinya hanya sekitar 400 meter dari Goa Cokro.

Sampai di balai dusun kami segera menata tempat buat istirahat semalam. Dinginya suasana akibat hujan yang makin deras membuat beberapa temanku memilih untuk segera tidur, sedang aku dan beberapa teman yang lain membuka peralatan masak untuk memasak air hangat dan mie instant. Sebelumnya sempat diadakan briefing singkat untuk membahas skenario kegiatan esok hari yaitu apabila hujan sudah reda maka jam 3 tiga orang temanku akan menuju goa untuk memasang tali lintasan pada bagian goa vertikal untuk turun nantinya sedang yang lainya menyusul setelah masak buat sarapan. Karena memang jam 3 hujan sudah reda maka skenario lapangan pun dapat dijalankan yaitu 3 orang menuju ke goa dengan membawa peralatan yang dibutuhkan. Memang dibutuhkan waktu yang agak lama untuk persiapan di lokasi dan memasang lintasan sehingga tiga orang yang bertugas harus berangkat pagi- pagi.

Pagi itu aku bangun jam 5 dengan beberapa temanku yang masih tertidur lelap. Satu persatu dari mereka dibangunkan untuk memasak dan packing barang- barang untuk segera menuju ke lokasi. Akhirnya pada jam 6. 30 semua telah siap untuk berangkat. Sampai di mulut goa aku dan teman- teman yang akan menuruni goa segera menyiapkan peralatan pribadi yang berupa SRT set dan lain- lain karena memang lintasan telah terpasang. SRT set adalah peralatan yang biasa digunakan oleh para pencinta alam maupun tim SAR (Search and Rescue) untuk turun ataupun naik pada sebuah tali kermantel. Teknik ini sendiri disebut dengan SRT( Single Rope Technique).

Satu persatu dari kami menuruni goa tersebut dengan hati- hati.. Buat aku dan beberapa temanku ini merupakan pengalaman pertama untuk melakukan penelusuran goa vertikal sehingga terasa ngeri juga ketika melihat ke dalam goa vertikal tersebut yang terlihat cukup dalam. Dengan perasaan yang sedikit nervous akhirnya akupun memasang SRT set pada tali untuk segera menuruni goa. Saat itu aku turun di urutan ketiga setelah dua eksplorasi goa cokro picorang temanku turun duluan. Tidak beberapa lama kemudian rasa nervous ku pun hilang seiring pijakan kakiku yang pertama ke dasar goa tersebut. Seketika itu aroma mistik kurasakan karena lorong goa yang terlihat begitu gelap serta banyak cerita yang pernah kudengar bahwa di goa tersebut sudah sering terjadi kasus bunuh diri.

Ternyata cukup luas juga bagian dalam goa tersebut. Setelah enam orang yang akan memasuki goa sampai bawah semua maka kami segera menelusuri bagian goa yang horisontal. Beberapa puluh meter dari mulut goa kondisi tanahnya cukup becek karena baru saja hujan, akan tetapi tidak beberapa lama kemudian masuk kedalam kondisinya sudah kering. Ada kubah- kubah cukup indah dengan stalagtit dan stalagmit yang menghiasi setiap ruangan goa tersebut. Cukup indah sekali. Mula- mula jalan yang kami lalui masih luas sehingga kami leluasa untuk berjalan, akan tetapi pada bagian yang lebih dalam ada sebuah lorong yang cukup sempit sehingga kami harus merangkak untuk dapat memasukinya. Bau kotoran kelelawar atau yang biasa disebut guano pun tidak kami hiraukan seiring dengan indahnya panorama dalam goa tersebut. Tidak lupa setia ada pemandangan yang cukup bagus kami menyempatkan diri untuk berfoto- foto ria sebagai bagian yang tak pernah terlewatkan setiap kegiatan. Setelah sekitar tiga jam menelusuri goa aku dan teman- teman segera kembali karena memang telah selesai penelusuranya.

Sampai di mulut goa satu persatu dari kamipun segera naik melalui tali yang kami gunakan saat turun. Kondisi tanah yang cukup becek di sekitar mulut goa menyulitkan kami untuk naik karena kaki alas kaki yang basah dengan Lumpur tersebut banyak yang menempel pada tali sehingga tali menjadi licin. Akhirnya tidak sampai satu jam kemudian semua anggota tim yang masuk goa pun telah sampai diatas. Setelah packing alat- alat pribadi yang kami gunakan maka aku dan teman- teman segera menyantap makan siang yang telah disediakan oleh teman kami yang bertindak sebagai tim basecamp karena memang perut kami saat itu sudah sangat lapar. Setelah selesai makan kamipun segera packing semua peralatan untuk kemudian pulang. Tidak lama setelah semua selesai packing hujan yang cukup lebat kembali mengguyur kami sehingga kami semua basah kuyup. Dengan tidak memperdulikan hujan maka kami segera pulang ke Jogja karena saat itu sudah sore. Sebetulnya kami berencana untuk mampir ke sungai bawah tanah Kalisuci sebelum pulang jika telah selesai penelusuran sebelum jam 13.00 , akan tetapi hal ini tidak kesampaian karena sudah cukup sore dan sempat kehujanan juga. Akhirnya tuntas sudah eksplorasi goa vertikal pertamaku yang cukup seru ini. Kepuasan akan keindahan ornamen goa menantang jiwa petualanganku untuk kembali melakukan eksplorasi ke goa- goa selanjutnya.

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

0 My Friends' Link























Yang mau tukaran link silakan langsung pasang banner di bawah ini di blog sobat, Konfirmasi lewat shoutmix.. asalkan situs/blognya tidak berbau sara, pornografi, fornoaksi. .pasti dilink balik.






 

Bucu-Bucu Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates