0 Penyembuhan di Lourdes

Saya mengenal seorang pastor di Cork, Irlandia, beberapa tahun yang lalu, yang menyaksikan sebuah penyembuhan yang ajaib di Lourdes. Hal itu mengubah seluruh hidupnya.
Saya dapat mengingat ketulusan yang sangat dalam dari suaranya dan ekspresi wajahnya saat dia mengatakan pada saya tentang mukjijat itu:
"Hari itu adalah hari yang sangat hangat, dan setiap kali saya berpikir tentang itu saya merasakan kembali panas dan terornya."
"Teror?" tanya saya terkejut.
"Oh ya!" dia menjawab sangat tegas."Saya hampir mati karena ketakutan. Saya seorang pastor dan seharusnya saya tahu tentang mukjizat dan semua tentang Tuhan, tapi bagi saya itu hanya sebatas kata-kata dalam buku hingga mukjizat pada hari itu terjadi."
Pada saat itu dia sedang berdiri di belakang barisan orang-orang cacat saat pemberkatan tengah hari.
Di antara orang-orang cacat itu berdiri tepat di depannya seorang wanita muda dengan lengan yang layu. Lengan kanannya hanyalah sebuah tulang pendek dan bentuknya cacat, hanya dibalut oleh kulit.
Saat prosesi Sakramen Mahakudus semakin dekat, seluruh perhatiannya terpaku pada Hosti Suci, sementara dia mengulangi doa yang diucapkan oleh orang-orang:
Tuhan, semoga saya bisa melihat!
Tuhan, semoga saya bisa berjalan!
Tuhan, hamba-Mu sedang sakit!
Tiba-tiba dia mendengar tangisan pendek dari wanita muda di depannya itu.
Wanita muda itu sedang menatap lengannya dengan penuh takjub, yang telah dia regangkan di depannya.
Dia dan wanita muda itu melihat pembuluh darah berdenyut dengan darah mengalir di sepanjang lengan wanita muda itu, dari atas sampai ke bawah. Satu yang besar di dalam lengannya, pembuluh darah yang lebih kecil, satu demi satu, menjadi suatu kehidupan dekat bahunya dan bergerak menuju pergelangan tangannya.
Pada saat yang sama, lengannya menjadi lurus dan teregang ke dalam ukuran normalnya, dan ketika seluruh tulang terlihat dikelilingi dengan kehidupan, pembuluh darah merah, dagingnya mulai terisi dan tumbuh.
Dia sama sekali tidak menyadari waktu, tapi sepertinya dalam waktu lima menit lengan kanan gadis itu sama sehatnya dan normal seperti lengan kirinya.
"Itu sudah sekitar lima puluh tahun," dia berkata dengan lembut, saat dia mendekati akhir cerita,"karena itu adalah hari di saat saya mulai percaya kepada Tuhan. Saya melihat tangan Tuhan menciptakan kehidupan."

Sumber: AVE MARIA Australia, Juli 2011
 

Bucu-Bucu Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates